tag:blogger.com,1999:blog-88138613391974096022024-02-19T20:12:04.823+07:00Indahnya islam itu"Bahagianya hidup dengan manisnya iman dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup. Hidup diatas keyakinan dan ketergantungan. Merendahkan diri serta bertawakal.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-21376390188559929472012-06-30T13:26:00.001+07:002012-06-30T13:26:04.403+07:00Arti & Makna Tawakal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrzBGyxTib6MuVnWumKp65ZcHr_M-sRj_YNinGMXww289z6QzGO3sk17qnzDtBz-Xr-9PL9R2_ig4lN0OK4-jHL16SV1Mo9SI-Pg8OZ5LR9NC_UjaredmK6_WHezna4jBif8HsqIx3ZXc/s1600/tawakal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrzBGyxTib6MuVnWumKp65ZcHr_M-sRj_YNinGMXww289z6QzGO3sk17qnzDtBz-Xr-9PL9R2_ig4lN0OK4-jHL16SV1Mo9SI-Pg8OZ5LR9NC_UjaredmK6_WHezna4jBif8HsqIx3ZXc/s200/tawakal.jpg" width="191" /></a></div>
Firman Allah : ” <em>Wa tawakkal ‘Alallahi wakafaa billahi wakilla</em> ” (<em>Dan bertawakallah kepada Allah dan cukup Allah sebagai pemelihara segala urusan</em>) <strong>A.Q.S. 3:3</strong>.
<br />
Sabda Rasulullah : ” <em>Ikatlah untamu dan bertawakallah</em> ” ( <strong>R. Ibnu Hibban</strong> ). <span id="more-991"></span>
<br />
<strong>BERTAWAKALLAH PERINTAH ALLAH</strong>
<br />
Ber-tawakal kepada Allah ( tawakkal ‘Alallah ), merupakan
perintah yang banyak terdapat dalam Al-Qur’an, di samping
perintah-perintah lainnya seperti bertaqwa, bersabar, beristiqomah,
ikhlas dan beribadah, ridho dalam menerima ketetapan Tuhan, berlaku
adil, berjihad pada jalan-Nya, berkurban dan lain-lain.
<br />
Di antara perintah-perintah yang terpokok dan terutama sekali
adalah perintah untuk ber-IBADAH kepada-Nya. Oleh karena itulah maka
TUGAS POKOK manusia di dunia ini tidak lain beribadah kepada-Nya sebagai
mana ditegaskan oleh-Nya : ” <em>Wamaa kholaktul jinna wal insa illa liya’buduuni</em> ” ( <em>Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan semata-mata supaya mereka menyembah-Ku/beribadah kepada-Ku</em> ) <strong>A.Q.S. 51:56</strong>.
<br />
<strong>ARTI DAN MAKNA TAWAKAL</strong>
<br />
Tawakal artinya <strong>BERSERAH DIRI DAN BERPEGANG TEGUH KEPADA ALLAH</strong>.
Di sini terdapat dua unsur pokok yaitu, pertama berserah diri dan
kedua berpegang teguh. Kedua-duanya merupakan kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Tidak dapat dikatakan tawakal kalau belum berserah diri
secara ikhlas. Tidak dapat pula dikatakan tawakal kalau belum berpegang
kepada-Nya, belum kokoh atau belum bulat pada tingkat haqqul yakin
kepada kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, keadilan-Nya,
kebijaksanaan-Nya, kasih sayang-Nya untuk mengatur segala sesuatu dengan
sesempurna-sempurnanya.<br />
<br />
sumber : <a href="http://www.tawakal.or.id/arti-makna-tawakal/" target="_blank">http://www.tawakal.or.id/arti-makna-tawakal/ </a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-75694012180129782232012-06-30T13:08:00.003+07:002012-06-30T13:08:39.871+07:00Amalan yang Menyelamatkan dari Azab Kubur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsi1vV9z8bOKarAqz6Xkty1hqT_ip39Ht5m4cJ9nCmCtZf7WMoJpRhiKLU6www8dlpmwkpsolJMOZ0B2Ruyj2w9TbDJGQyfhO6RF36FOSugkjIB9a0PXgiAiBn9yHo5vO1Wlk3leORbM/s1600/kuburan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOsi1vV9z8bOKarAqz6Xkty1hqT_ip39Ht5m4cJ9nCmCtZf7WMoJpRhiKLU6www8dlpmwkpsolJMOZ0B2Ruyj2w9TbDJGQyfhO6RF36FOSugkjIB9a0PXgiAiBn9yHo5vO1Wlk3leORbM/s200/kuburan.jpg" width="200" /></a></div>
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan)<br />
<br />
<strong>Setelah memberitahukan dahsyatnya azab kubur dan sebab-sebab
yang akan menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui
lisan Rasulullah n yang mulia, dengan rahmat dan keutamaan-Nya, Allah l
juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab
kubur tersebut.</strong><br />
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:<br />
1. Sebab-sebab secara global<br />
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.<br />
<a name='more'></a><br />
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat
sebelum tidur untuk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan,
baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu.
Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya
dengan Allah l, sehingga dia tidur dalam keadaan bertaubat dan
berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari
tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika
tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun
tidur dalam keadaan siap untuk beramal dengan senang hati, karena Allah l
menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya dan berhasil mendapatkan
segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat
bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir
setelah itu dan melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n
ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa
yang Allah l kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah l akan berikan
hidayah taufik untuk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah l.<br />
<br />
2. Sebab-sebab terperinci<br />
Di antaranya:<br />
- Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin) siang dan malam.<br />
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah n bersabda:<br />
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا
فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ<br />
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali
orang yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah l. Amalannya akan
dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan diselamatkan dari fitnah
kubur.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)<br />
- Mati syahid<br />
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:<br />
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ
دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى
حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي
سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ<br />
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni <a href="http://asysyariah.com/dosa.html" title="dosa">dosa</a>-dosanya
dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya
di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari
ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dengan hiasan <a href="http://asysyariah.com/iman.html" title="iman">iman</a>,
dinikahkan dengan bidadari, dan akan diberi kemampuan untuk memberi
syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu
Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)<br />
- Mati pada malam Jumat atau siang harinya.<br />
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:<br />
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ<br />
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya,
kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan
Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Jana’iz bahwa
hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)<br />
- Membaca surat Al-Mulk<br />
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:<br />
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ<br />
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang
akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat
Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dengan sedikit perubahan]<br />
- Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah n berlindung dari
azab kubur dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.<br />
<br />
Nikmat Kubur<br />
Setelah mengetahui dan meyakini adanya azab kubur yang demikian
mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang
shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal yang
akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah
selamat dari berbagai azab tersebut dan mendapatkan nikmat di dalamnya
dengan rahmat-Nya.<br />
Allah l berfirman:<br />
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih
maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan yang nyata.” (Al-Jatsiyah: 30)<br />
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari
kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab
daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)<br />
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah n beritakan dalam hadits Al-Bara’ z yang panjang:<br />
- mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:<br />
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ<br />
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.”<br />
- dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah kubur.<br />
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)<br />
- Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga,
dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di
dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya,
sebagaimana yang Rasulullah n kabarkan dalam hadits Al-Bara’ yang
panjang:<br />
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ
وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ. قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ
رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ. قَالَ:
وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ
فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ
تُوعَدُ. فَيَقُولُ لَهُ: مَنْ أَنْتَ، فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ
بِالْخَيْرِ. فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ<br />
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan pakaian
dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah
kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata
memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus
pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dengan
perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu
dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang
yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang
shalih…” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)<br />
Mudah-mudahan Allah l meneguhkan hati kita di atas kalimat <a href="http://asysyariah.com/tauhid.html" title="tauhid">tauhid</a>
hingga akhir hayat kita dan menyelamatkan kita dari berbagai fitnah
(ujian) dunia dan fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dalam
jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-74349485922205814732012-06-30T13:02:00.001+07:002012-06-30T13:03:09.864+07:00islam agama yang benar<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2VVdNLpcc-cwXG_YSsDGMAgFek_8k8XuhMtY8bhvQ96AtheC9GqsVIiqfCveEHGv7hDFHrx2nWmtKkfocHcfN4cPQpOcxeDwuVadxGP-TONQC9J97BysNtqOPrOEk04jLM1G9HhaSoWo/s1600/islam-pasti-sempurna.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2VVdNLpcc-cwXG_YSsDGMAgFek_8k8XuhMtY8bhvQ96AtheC9GqsVIiqfCveEHGv7hDFHrx2nWmtKkfocHcfN4cPQpOcxeDwuVadxGP-TONQC9J97BysNtqOPrOEk04jLM1G9HhaSoWo/s200/islam-pasti-sempurna.jpg" width="200" /></a>Dari uraian sebelumnya, tidak mungkin
mengatakan semua agama adalah sama dan benar, dan tidak mungkin pula
mengatakan pemeluk agama lain berhak masuk surga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kelompok yang mengatakan semua
agama adalah sama dan benar tidak mengetahui dalil tersebut, mereka
sangat mengetahui, tetapi, rupanya hati nuraninya kalah dengan hawa
nafsunya.<span id="more-22"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal Allah SWT telah mengingatkan
kita, bahwa hanya agama Islam yang diridhoi-Nya, yang berarti agama yang
lain dimurkai-Nya :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.</i> QS. 3:19</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Apakah masih kurang jelas dan tegas,
bahwa hanya agama Islam yang benar di sisi Allah ?, mari kita kutip
penegasan Allah SWT, yang menyatakan bahwa selain agama Islam tidak akan
diterima :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Barangsiapa mencari agama selain dari
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. </i>QS. 3:85</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan Allah SWT, mengingatkan kita, agar kita jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan
itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim berkata) : “Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. </i>QS. 2:132</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. </i>QS. 3:102</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila dalil-dalil yang begitu jelas dan
gamblang, masih belum juga membuka hati untuk mengatakan bahwa hanya
agama Islam-lah agama yang benar, maka sebagai penutup untuk orang-orang
yang menga-takan semua agama adalah sama dan benar, mari saya kutipkan
ayat untuk menjadi perenungan bersama :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>…“Mereka itulah yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka”. </i>QS. 47:16</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci” </i>QS. 47:24</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;">JIKA SEMUA AGAMA SAMA DAN BENAR</span></b>
: Maka tidak salah kalau seseorang yang tidak sempat shalat lima waktu
dan sholat Jum’at, menggantikannya dengan pergi ke gereja untuk
mengikuti kebaktian pada hari Minggu, atau sebaliknya bagi orang Kristen
yang tidak sempat ke gereja hari Minggu karena ingin liburan, dia bisa
ikut sholat Jum’at sebagai ganti kebaktiannya. Dan tidak perlu lagi,
jauh-jauh ke Makkah untuk ibadah haji, cukup digantikan pergi ke BALI
mengikuti apacara NYEPI, setelah itu mampir ke pantai kuta untuk
berjemur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://qalbusalim.wordpress.com/2007/08/10/hanya-islam-agama-yang-benar/">SUMBER</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-29257252315848181012012-06-28T08:34:00.002+07:002012-06-28T08:34:45.038+07:00Nama-Nama Surga dan Neraka<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbO8C8FYrVdVeJ6_A6wXYb4L8hrdyI8racBx8gghvPHT9ZAZFRngLlKMiCMINglRiT9UVEzIFOiiEf2U968dR9Hqj3qBNiWh1R_E3jEeEp6YKyXXzagbTJAuHKQd2OFxQVSb_yboxjKPA/s1600/helping-other.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbO8C8FYrVdVeJ6_A6wXYb4L8hrdyI8racBx8gghvPHT9ZAZFRngLlKMiCMINglRiT9UVEzIFOiiEf2U968dR9Hqj3qBNiWh1R_E3jEeEp6YKyXXzagbTJAuHKQd2OFxQVSb_yboxjKPA/s200/helping-other.jpg" width="200" /></a></div>
Surga adalah tempat kenikmatan yang disediakan Allah untuk orang-orang
mukmin yang bertaqwa, yang mengimani apa-apa yang harus diimani, yang
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada orang-orang yang ikhlas. Di
dalam Surga terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata,
tidak pernah didengar telinga, serta tidak terlintas dalam benak
manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb
mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi
orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al Bayyinah 7-8)<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah 17)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Surga :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Surga Firdaus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah Subhanhu Wa Ta'ala. telah menegaskan:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,</div>
<div style="text-align: justify;">
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Surga And</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu
sebagai berikut: Firman Allah Subhanhu Wa Ta'ala. di dalam surat Thaaha,
tepatnya ayat 76.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
76. (yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka
kekal di dalamnya. dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari
kekafiran dan kemaksiatan).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
50. (yaitu) syurga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Surga Na'iim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah Subhanhu Wa Ta'ala. telah menegaskan :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
56. Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, dia memberi Keputusan di
antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di
dalam syurga yang penuh kenikmatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman-nya lagi dalam surat Luqman, ayat 8 :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh kenikmatan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Surga Ma'wa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain Surat As Sajdah, ayat 19 </div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhanhu Wa Ta'ala. menegaskan:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
19. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka
bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang
mereka kerjakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Firman-nya lagi didalam surat An Naziat, ayat 41:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E Surga Darussalam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
25. Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)[685].</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
[685] arti kalimat darussalam ialah: tempat yang penuh kedamaian dan
keselamatan. pimpinan (hidayah) Allah berupa akal dan wahyu untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. Surga Daarul Muqoomah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan penegasan Allah Subhanhu Wa Ta'ala. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35 :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
34. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang Telah menghilangkan
duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum
lagi Maha Mensyukuri.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
35. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari
karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa
lesu".</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G. Surga Maqoomul Amiin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dangan penegasan Allah Subhanhu Wa Ta'ala. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51 :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
51. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>H. Surga Khuldi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah Subhanhu Wa Ta'ala. telah menegaskan :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
15. Katakanlah: "Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga
yang kekal yang Telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?" dia
menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?".</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Neraka :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka adalah tempat penyiksaan bagi mahluk Allah yang membangkang.
Mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan
mengingkari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata neraka sering disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an dan jumlahnya
sangat banyak sekali. Dalam bahasa Arab disebut naarالنار (ar)*
(an-nār).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar
darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah penjara
bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan
akhirat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga orang-orang yang terakhir kali masuk surga, setelah mereka di
siksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Didalam Al-Qur'an disebutkan bahan bakar neraka adalah dari manusia dan
batu (ada yang mengartikan berhala). Pintu gerbang Neraka di pimpin oleh
Malaikat Malik, yang memiliki 19 malaikat penyiksa didalam Neraka,
salah satunya yang disebut namanya dalam Al-Qur'an adalah Zabaniah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun neraka sering digambarkan sebagai tempat penyiksaan yang
teramat panas, tetapi ada hawa neraka menjadi teramat sangat dingin.
Disebutkan di dalam Al-Qur'an:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air
yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Sad [38]:57)”</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Siksaan di dalam neraka yang paling ringan diberikan sandal api yang
bisa membuat otak mereka mendidih. “Sesungguhnya penghuni neraka yang
paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang
talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena
panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira
tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal
dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (HR. Bukhari-Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Huthamah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka yang disediakan untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa
emas, perak atau platina, mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan
zakat harta dan menghina orang miskin. Di neraka ini harta yang mereka
kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan
kepada manusia pengumpul harta. Surah Al-Humazah (104).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung[1600],</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?</div>
<div style="text-align: justify;">
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Yang (membakar) sampai ke hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,</div>
<div style="text-align: justify;">
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
[1600] maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya
dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Hawiyah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Qori'ah (101) ayat 9-10.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?</div>
<div style="text-align: justify;">
11. (yaitu) api yang sangat panas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka yang diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan
amalnya, yaitu mereka yang selama hidup didunia mengerjakan kebaikan
bercampur dengan keburukan. Orang muslim laki dan perempuan yang tidak
tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita
muslim yang tidak menggunakan jilbab, bagi para lelaki muslim yang
sering memakai sutra dan emas, mencari rejeki dengan cara tidak halal,
memakan riba dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya.
Surah Al-Qari'ah</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. Jahannam</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat al-hijr (15) ayat 43.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengikut syaithan kebanyakan para wanita, mengapa demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaithan bentuknya ada 3 (tiga) yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Ucapan para dukun, peramal</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Hawa nafsu (egoisme)</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mengkultuskan kepada seseorang</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. Jahim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran surat As-Syu'araa (26) ayat 91.</div>
<div style="text-align: justify;">
didalamnya ditempati orang-orang musyrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
91. Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat",</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka sebagai tempat penyiksaan orang-orang musyrik atau orang yang
menyekutukan Allah. Mereka akan disiksa oleh para sesembahan mereka.
Dalam ajaran Islam syirik adalah sebagai salah satu dosa paling besar
menurut Allah, karena syirik berarti menganggap bahwa adamakhluk yang
lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa
ada Tuhan selain Allah. Surah Asy-Syu'ara' dan Surah As-Saffat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>E. Saqar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka untuk orang munafik, yaitu orang yang mendustakan perintah Allah
dan rasul. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam
melalui lisan Muhammad, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. Nama
neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muddatsir ayat 26-27,42.
didalamnya ditempati orang-orang penyembah berhala.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
26. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.</div>
<div style="text-align: justify;">
27. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>F. Sa'iir</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nama neraka ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' (4) ayat 10; Surat Al-Mulk (67) ayat 5,10,11 dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
Sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan
masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sesungguhnya kami Telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka
yang menyala-nyala".</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya),
juga untuk orang yang seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah
memperoleh rezeki.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>G. Wail</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka yang disediakan untuk para pengusaha atau pedagang yang licik,
dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk
mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Barang dagangan mereka akan
dibakar dan dimasukkan kedalam perutmereka sebagai azab dosa-dosa
mereka. Surah Al-Tatfif dan Surah At-Tur. Nama neraka ini tercantum
dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-3.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang[1561],</div>
<div style="text-align: justify;">
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
[1561] yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Jenis hukuman dan siksaan di neraka</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di akhirat para penghuni neraka akan menjalani hukuman berupa siksa yang
sangat pedih. Siksaan yang mereka derita dalam neraka itu
bermacam-macam sekali, sebagaimana yang difirmankan Allah seperti
berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka." (At-Taubah [9]:35)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, supaya mereka
diseret, kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam
api."(Al-Mu’min [40]:71-72)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Peganglah dia kemudian seretlah dia ketengah-tengah neraka. Kemudian
tuangkanlah di atas kepalanya seksaan (dari) air yang amat panas.
Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia." (Ad-Dukhan
[44]:47-49)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya kelehernya. Kemudian
masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian
belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta."
(Al-Haqqah [69]:30-32)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka,
disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala-kepala mereka. Dengan
air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada di dalam perut mereka dan
juga kulit-kulit mereka. Dan cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali
mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, maka
mereka dikembalikan kedalamnya, (serta dikatakan kepada mereka):
"Rasailah azab yang membakar ini." (Al-Hajj [22]:19-22) </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">Sumber gambar atau foto Ilustrasi dari http://frezz99.blogspot.com</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-57601289756107768982012-06-27T17:00:00.002+07:002012-06-27T17:00:46.252+07:00Detik-Detik Wafatnya Rasulullah Saw<div style="color: black; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1IxIDCUOLQIayNFG2fy_MxPRgIv2W4PQzEdGCsC-WsSWz6kohieN8MSnEsxvajNjYkQ36MsGOV2cTBNmVtSqaZKgGZP1jOk1XqopaMsHB2bHVaHQGWyZxAOBVqZidiVi5QsyerZHHeCk/s1600/CVR20110110083912.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1IxIDCUOLQIayNFG2fy_MxPRgIv2W4PQzEdGCsC-WsSWz6kohieN8MSnEsxvajNjYkQ36MsGOV2cTBNmVtSqaZKgGZP1jOk1XqopaMsHB2bHVaHQGWyZxAOBVqZidiVi5QsyerZHHeCk/s200/CVR20110110083912.jpg" width="137" /></a><strong>Berkata Ibnu Mas’ud</strong>:
“Rasulullah saw ketika mendekati ajalnya, beliau mengumpul kan kami
semua di rumah Siti ‘Aisyah. Kami berkumpul, dan beliau memandang
memperhatikan kami semua tanpa kata, sehingga kami semua menangis
menderaikan air mata. Lalu beliau baru bersabda:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<em>”Selamat datang untuk
kalian semua, mudah-mudahan kalian di belas kasihi oleh Allah Ta’ala.
Saya berwasiat supaya kalian bertaqwa kepada Allah, taat kepada-Nya,
karena sungguh sudah dekat perpisahan di antara kita, telah dekat pula
waktunya kembali kepada Allah Taala yang menempati Surga-Nya. Kalau
sudah datang ajalku, maka supaya Ali yang memandikan aku, Fudlail bin
Abbas yang menuangkan air, dan Usman bin Zaid membantu mereka berdua. </em></div>
<a name='more'></a><em>
Kemudian kafani aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua
menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kalian sedang
memandikan aku, letakkan aku di atas tempat tidurku di rumahku ini, yang
dekat dengan liang kuburku nanti. Setelah itu kalian keluar sejenak
meninggalkan aku. Pertama kali yang menshalati aku adalah Allah Azza Wa
Jalla, lalu malaikat Jibril, malaikat Israfil, malaikat Mikail, malaikat
Izrail beserta pembantu-pembantunya, kemudian dilanjutkan oleh para
malaikat semua. Sehabis itu kalian masuklah dengan berkelompok-kelompok,
dan lakukan shalat untukku. Mendengar itu, seketika para shahabat
menjerit histeris, menangis sambil berkata Wahai Rasulullah, engkau
adalah utusan untuk kami, menjadi kekuatan jamaah kami, selaku penguasa
yang selalu memutusi perkara kami kalau tuan sudah tiada, lalu kepada
siapakah kami mengadukan semua persoalan! Rasulullah Saw bersabda :
‘Sudah aku tinggalkan untuk kalian jalan yang benar di atas jalan yang
terang benderang, juga aku tinggal dua penasehat, yang satu pandai
bicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara yakni Al Qur’an, dan
yang diam saja ialah kematian Manakala ada persoalan yang sulit bagi
kalian, maka kembalikan kepada Al Qur’an dan Sunnahku, dan andaikan hati
keras seperti batu, maka lenturkan dia dengan mengingat mati.” (Al
Hadits)</em><br />
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sehabis berwasiat demikian Rasulullah saw jatuh sakit
tepat bulan Shafar selama 18 hari. Para shahabat sering menjenguknya.
Dan penyakit yang diderita sejak pertama sakit sampai akhir hayatnya
hanya pusing kepala.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Rasulullah saw terutus hari Senin, pun pula meninggal
pada hari Senin. Tepat hari Senin sakit Rasulullah Saw semakin parah,
dan sewaktu adzan shubuh, dia (Bilal selesai Adzan kemudian
berkemas-kemas datang menghampiri pintu Rasulullah Saw seraya meng-
ucapkan Salam.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Assalamu Alaikum, Ya Rasul!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Dari dalam Fathimah putri Rasulullah saw menjawab salam Bilal. Kemudian Fathimah berkata kepada dia:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Rasulullah saw tengah sibuk dengan dirinya.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Bilal pun kembali ke masjid tanpa memikirkan dan
memahami Fathimah. Tatkala shubuh semakin terang (Rasulullah saw belum
jua datang) kembali Bilal menghampiri pintu Rasulullah saw dan
mengucapkan salam seperti yang pertama. Rasulullah saw mendengar suara
Bilal, (Bilal dipanggil menghadap), kemudian Rasulullah bersabda:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Masuklah wahai Bilal: ’Sesungguhnya keadaanku sangat
sibuk mengurusi diriku sendiri, di mana penyakitku rasanya semakin
bertambah berat. Maka suruhlah Abu Bakar agar (menjadi imam) shalat
berjama’ah dengan orang-orang yang hadir.’<br />
Kemudian keluar seraya menangis dengan telapak tangan diletakkan di atas
kepala sambil mengeluh: ”Wahai nasib, susah, sungguh, putus harapan,
telah putus hilang sasaran tujuan, andaikan ibuku tidak melahirkan aku
…’. Bilal pun terus memasuki rnasjid sambil berkata: ‘Hai Abu Bakar,
sesungguhnya engkau diperintah Rasulullah saw (menjadi imam) shalat
berjama’ah dengan yang hadir, karena beliau sibuk mengurusi dirinya
sendiri yang dalam keadaan sakit.”
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Tapi ketika Abu Bakar melihat mihrob masih kosong
dengan tidak hadirnya Rasulullah Saw, karena tidak tahan din langsung
menjerit dan pingsan. Spontan ributlah kaum muslimin yang ada,
sampai-sampai Rasulullah saw mendengar ribut-ribut itu.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Ya Fathimah, ada apakah dengan jeritan itu, dan
kenapa disana ribut-ribut!” Fathimah menjawab: ”Keributan itu karena
kaum muslimin sendiri, sebab engkau tidak ada.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Maka saat itu Rasulullah saw memanggil Ali dan Fadlal
bin Abbas. Kemudian heliau bersandar (dipapah) keduanya masuk masjid,
lalu shalat bersama-sama mereka 2 rakaat fajar pada hari Senin itu.
Ba’da shalat kemudian beliau menghadap ke belakang kepada mereka, dan
bersabda: ”Wahai kaum muslimin, kalian itu masih dalam pemeliharaan dan
pertolongan Allah Taala. Untuk itu bertaqwa-lah kepada Allah dan taati
Dia, sesungguhnya saya ini akan meninggalkan dunia, dan hari ini adalah
hari pertamaku di akherat dan hari terakhirku di dunia …” Kemudian
beliau bangkit dan pulang ke rumahnya. (Hadits masih panjang, dan sampai
di sini masih shaheh).</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Dari tempat yang ghaib Allah memerintah kepada malaikat pencabut nyawa:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Engkau turunlah menemui kekasih-Ku dalam bentuk yang
paling baik. Lakukan dengan cara halus ketika mencabut ruhnya. Kalau
dia memberi izin, masuklah. dan kalau tidak diizinkan, jangan masuk dan
pulanglah.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Malaikat mautpun turun dengan rupa seperti orang badui dari gunung. Depan pintu dia berucap:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Mudah-mudahan keselamatan terlimpah untuk kalian
wahai penghuni rumah Kenabian dan rumah sumber Risalah, apakah saya
diperbolehkan masuk?” (Sampai di sini hadits masih shaheh).</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Wahai hamba Allah.” jawab Fathimah. ”Sesungguhnya
Rasulullah sedang sibuk karena penderitaan sakitnya.” Tapi malaikat maut
itu kemudian mengulangi salamnya (seperti salam yang pertama khusus
kepada Rasulullah):</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Mudah-mudahan keselamatan terlimpahkan untuk kamu wahai Rasulullah, dan juga untuk penghuni rumah Kenabian.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Rasulullah mendengar suara malaikat maut ini kemudian bersabda (kepada Fathimah):</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Wahai Fathimak siapa orang yang ada di pintu!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Orang badui Ya Rasul”, jawab Fathimah. “Dia
mernanggil-manggil dan sudah aku terangkan bahwa Rasulullab Saw sedang
sakit, :api kemudian dia memanggil ketiga kalinya. Dia memandang tajam
padaku sampai gemetar tubuhku, takut hatiku, dan tulang sendiku terasa
bergetar seakan-akan satu sama lain mau lepas. Wajahku menjadi pucat.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Rasulullah saw bersabda:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Fathimah, tahukah engkau siapa dia?”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Tidak tahu”, jawab Fathimah.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kemudian Rasulullah saw bersabda:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Dia itu melaikat maut yang memusnahkan semua
kenikmatan, yang memutuskan segala nafsu syahwat, yang memisahkan
pertemuan, dan menghabiskan semua rumah, serta dia yang meramaikan
kuburan.” (Hadits Shaheh)</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Mendadak Fathimah menangis keras, lalu berkata:
“Aduh! Sungguh kelak akan celaka, karena adanya kematian Nabi yang
terakhir. Menjadi musibah besar karena wafatnya untuk orang-orang yang
bertaqwa. Mereka terputus dari pemimpinnya yang suci, yang juga
merupakan penyesalan bagi kami semua sebab sudah berhentinya wahyu dan
langit.<br />
Sesungguhnya saya sudah terhalang tak mendengarkan perkataan engkau,
juga tidak lagi mendengarkan salam engkau sesudah hari ini.”
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sabda Rasulullah saw:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Tabahkan (hatimu) Fathimah, sebab sesungguhnya
hanya engkau di antara keuargaku yang pertama berjumpa dengan aku.”
(Hadits shaheh, dan ada juga mengatakan tidak shaheh).</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Lalu Rasulullah saw bersabda kepada dia:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Wahai malaikat maut, masuklah!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Malaikat itupun masuk seraya mengucapkan salam:
‘Assalaamu’ alaika, Ya Rasul! Rasulullah saw menjawab:
‘Waalaikas-sallaam wahai malaikat maut …, engkau datang untuk berkunjung
atau untuk mencabut nyawa!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Saya datang untuk berkunjung dan juga mencabut
nyawa”, Jawab malaikat maut. “Itu kalau tuan mengizinkan, kalau tidak,
saya akan kembali pulang.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sabda Rasulullah saw</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Wahai malaikat maut, di mana engkau meninggalkan malaikat Jibril!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Saya tinggalkan di langit dunia.” Jawab Malaikat Maut. ‘Dan para malaikat di sana baru berbelasungkawa terhadap dia.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Tidak lama kemudian malaikat Jibril turun. dan duduk tepat di sisi kepala Rasulullah saw, Rasulullah saw bertanya kepada dia:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Apakah engkau sudah tahu kalau ajalku sudah dekat!”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Benar, Ya Rasul.” Jawab malaikat Jibril.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Maka beritakan kepadaku (Rasulllah saw) akan Kemulyaan yang menggembirakan aku di Sisi Allah Ta’ala.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Semua pintu-pintu telah terbuka.” Jawab Jibril.
“Dan para malaikat sudah berbaris menanti kehadiran Ruh-mu di langit.
Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari- bidadari sudah bersolek
menanti kehadiran Ruh-mu.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sabda Rasulullah saw:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Segala Puji bagi Allah wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenai umatku kelak di hari kiamat.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
”Saya beritahukan …,“ Demikian jawab Jibril. “Bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<em> “Sesungguhnya sudah AKU
larang semua Nabi masuk ke dalam surga sebelum engkau memasuki lebih
dulu. Dan AKU larang semua umat sebelum umatmu masuk lebih dulu.”
(Hadist Qudsi)</em></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Sabda Rasulullah saw: ”Sekarang sudah puas hatiku dan
hilang pula kesusahanku.” Selanjutnya Beliau bersabda: ”Wahai malaikat
maut, mendekatlah kepadaku.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Malaikat maut pu mendekati Rasulullah saw dan mulailah mencabut ruh beliau. Ketika sampai diperut Beliau bersabda:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Wahai malaikat Jibril … alangkah pahitnya rasa
sakaratul ini…” Tapi Jibril memalingkan wajahnya dari pandangan Nabi
Saw. Nabi Saw berkata: ”Jibril … apakah engkau tidak senang melihat
wajahku!” Jibril menjawab: ”Wahai kekasih Allah … siapa kiranya orang
yang sampai hati melihat wajah engkau, dan engkau dalam keadaan
sakaratul maut.“</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Dari Annas bin Malik ia. ia berkata: ”Ketika ruh Nabi
Saw sampai di dada, beliau bersabda: ”Aku berwasiat kepada kalian, agar
kalian memelihara shalat, dan apa-apa yang menjadi tanggungjawabmu …”
(Kata Annas ra.) : ”Masih saja beliau, mau mewasiatkan dua perkara ini,
sampai perkataannya putus.“ (Hadits Shaheh).</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kata Ali ra.: “Sesungguhnya Rasulullah saw manakala
menjelang ajalnya, kedua bibirnya bergerak-gerak dua kali, kemudian saya
mendekatkan telinga, saya mendengar beliau mengucapkan perlahan-lahan,
‘Ummatku … ummatku …’. Maka hilanglah ruh Rasululullah saw pada hari
Senin Rabiul Awal.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Diriwayatkan ketika Ali ra. membaringkanjasad
Rasulullah untuk dimandikan, mendadak ada suara dari salah satu sudut
rumah mengatakan: “Jasad Muhammad jangan engkau mandikan, sebab dia
sudah suci dan disucikan …“ Karena suara itu ada rasa ragu dalam hati
Ali. Katanya: “Siapakah engkau sebenarnya, sebab Nabi saw itu sudah
berwasiat kepadaku agar aku yang memandikan …”.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Dari arah lain tiba-tiba berseru, “Mandikan dia wahai
Ali, sesungguhnya suara tadi suaranya iblis terkutuk karena dengki
terhadap Nabi Muhammad. Dia bermaksud agar beliau masuk ke kuburan tanpa
dimandikan.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
“Semoga Allah membalas kebaikan untukmu, karena
engkau memberitahukan bahwa tadi itu suaranya iblis. Lalu engkau siapa!”
Suara itu langsung menjawab: “Saya adalah Nabi Khaidir yang ikut hadir
dalam janazah Nabi Muhammad saw.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kemudian Ali melanjutkan memandikan jasad Nabi
Muhammad, sementara Fadlal bin Abbas dan Usman bin Zaid hagian
menuangkan (sesuai dengan wasiat Nabi saw), Jibril pun datang membawa
pengawet berupa obat dari surga. Mereka mengkafani dan menguburkan
beliau dalam kamar Siti Aisyah pada tengah malam Rabu, ada yang
mengatakan malam Selasa.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Setelah ‘Aisyah berdiri dekat kuburan Nabi Saw sambil berkata:</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
‘Wahai orang yang belum pernah memnakai pakaian
sutra, belum pernah tidur di atas ranjang yang empuk; ialah orang yang
pergi dari dunia, sementara perutnya belum pernah kenyang oleh roti
sekalipun dan gandum yang kasar. Wahai orang yang memilih tidur di atas
dedaunan korma dibanding tidur di atas ranjang … wahai orang yang tidak
tidur sepanjang malam, hanya karena tukut siksa neraka Syair. Seumpama
dunia ini kekal bagi semua orang, pasti Rasulullah saw pun akan kekal
abadi.”</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<strong>Allahumma shalli alaa Muhammad wa alaa ali Muhammad …..</strong></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Kisah detik-detik kematian Rasulullah saw terjadi
setelah haji Wada’ yang memperoleh wahyu terakhir (lihat Surah
Al-Maidah:3). Tapi ada yang mengatakan tidak terakhir, sebab ada ayat
lain yang turun sebagai hadits kenabiannya; ada yang mengatakan ayat itu
dari Surah Taubah:128-129.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
Setelahnya ada yang mengatakan 21 hari, ada yang
mengatakan 80 hari, dan ada yang mengatakan tinggal 50 hari Rasulullah
saw hidup, kemudian wafat, di mana masa hari perbedaan pendapat kecil
bermula dari perbedaan ayat terakhir turun. Namun yang umum adalab Surat
Al-Maidah ayat 3, sebagai hakikat penyempurnaan agama Islam. Yang jelas
setelah ayat (tatkala Haji Wada’) selang beberapa hari-hari yang
dimaksud di atas kemudian Rasulullah saw meninggal dunia, persis
sebagaimana rincian hadits di atas. Wallahu A’lam Bishshawaab ….</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;">(Dirangkum dari buku
Perjalanan Hidup Sesudah Mati oleh Ustadz Labib Mz., lihat juga
Detik-Detik Wafatnya Rasulullah dan Para Khalifah oleh Hujjatul Islam
Imam Al-Ghazali diterjemahkan oleh Achmad Sunarto, Penerbit CV Surya
Angkasa Semarang).</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-18263860364851614412012-06-27T07:54:00.005+07:002012-06-27T07:54:58.883+07:00Taubatan Nasuha<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq-HrzSMQkv-2vxvAhRvZNbQWqG9QYwNSA8-39nse1bumoCLp9THu4k-oBYmEHqOgipxY78ZUVjYKpzTKTssyHG2DvtLwtcG50Exv_0xEvwzPW7IeermZRVhNyH9KM_Bgfz7sIOH-TBYg/s1600/Taubat+Nasuha+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq-HrzSMQkv-2vxvAhRvZNbQWqG9QYwNSA8-39nse1bumoCLp9THu4k-oBYmEHqOgipxY78ZUVjYKpzTKTssyHG2DvtLwtcG50Exv_0xEvwzPW7IeermZRVhNyH9KM_Bgfz7sIOH-TBYg/s200/Taubat+Nasuha+3.jpg" width="200" /></a><b>Istilah Taubatan Nasuha</b> mungkin
jarang kita dengar. Istilah yg lebih sering kita dengar dan lebih
sering diutarakan, baik oleh para ustadz, ulama, ataupun di masyarakat
adalah taubat atau tobat. Makna keduanya, sekilas sama, namun istilah
taubatan nasuha merupakan istilah yg lebih ‘tepat’ dan akan dibahas di
artikel ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terma dari akar kata “t-w-b”
dalam bahasa Arab menunjukkan pengertian: pulang dan kembali. Sedangkan
taubat kepada Allah SWT berarti pulang dan kembali ke haribaan-Nya serta
tetap di pintu-Nya. Definisi ini diutarakan oleh Yusuf Qardhawi, salah
seorang ulama besar asal Mesir.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara istilah Taubatan Nasuha, berasal dari Al Qur’an, At Tahrim(66):8<i>,“Hai orang-orang yang beriman, <b>bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya</b>,
mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang
beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan
di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian murni dalam bertaubat
adalah benar2 dilakukan karena ingin kembali ke jalan-Nya. Dia
menyesali perbuatan buruknya di masa lalu serta berjanji untuk TIDAK
MELAKUKANNYA/MENGULANGINYA di kemudian hari. Hasilnya adalah ALLOH SWT
akan menghapus kesalahan2 yg pernah dilakukannya. Dalam satu referensi,
aku dapatkan pernyataan dari Al Kulabi, yg menyatakan bahwa taubatan
nasuha dilakukan dengan meminta ampunan dengan lidah, menyesal dengan
hatinya, serta menjaga tubuhnya untuk tidak melakukannnya lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, taubat nasuha
HARUSLAH HASIL KOORDINASI LIDAH, HATI DAN TUBUH. Bisa dikatakan, taubat
nasuha MIRIP dengan iman, diyakini dg hati, diucapkan dg lisan, dan
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Taubat nasuha merupakan solusi
dari ALLOH SWT kepada hamba2Nya yg pernah berbuat kesalahan (dosa) dan
kemudian menyadarinya, serta ingin kembali ke jalan yg benar. Hal ini
dikarenakan tidak ada manusia yg tidak pernah berbuat kesalahan. Manusia
bukanlah malaikat, yg selalu bersih, tanpa noda…karena setan, selaku
musuh manusia, akan selalu menggoda manusia ke dalam perbuatan maksiat
dan melanggar aturan ALLOH SWT, hingga akhir jaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hinakah orang yg berbuat salah
kemudian menyadari kesalahannya dan ingin kembali ke sisi ALLOH SWT?
Sesungguhnya tidaklah hina orang yg bertaubat, karena ALLOH SWT sendiri
menyukai orang2 yg bertaubat, sebagaimana tercantum di Al
Baqarah(2):222,<i>“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah:
“Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di
tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. <b>Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.“</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini wajar jika ALLOH SWT menyukai orang2 yg bertaubat, karena ALLOH SWT sendiri SUKA MENERIMA TOBAT, Al Baqarah(2):160,<i>“kecuali
mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan <b>Akulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.“</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga orang yg mengaku
bertobat, tapi kembali berulangkali melakukan kesalahan yg sama. Aku
jadi teringat ceramah Zainudin MZ, yg menyatakan orang yg demikian
tobatnya adalah tobat sambal. Ngaku tobat (kapok) makan sambal, tapi di
kesempatan lain akan mencoba lagi makan sambal…dan saat pedas dirasa,
dia tobat lagi, tapi makan lagi sambal, demikian seterusnya…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dengan demikian, taubat nasuha ialah taubat yang mengandungi ciri-ciri berikut:</b></div>
<ol>
<li>Menyesal
di atas dosa/maksiat yang dilakukan. Untuk dosa/perbuatan maksiat yg
‘biasa’, dilakukan dg memohon ampunan kepada ALLOH SWT. Sedangkan jika
kesalahan dilakukan kepada sesama manusia, maka hendaklah dia meminta
maaf kepadanya serta mengembalikan hak yg dia rampas (jika ada).</li>
<li>Berniat (dg sungguh2) tidak akan mengulanginya lagi.</li>
<li>Memohon taubat kepada ALLOH SWT.</li>
<li>‘Menghapus’ kesalahan masa lalu dg banyak beramal soleh.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Mudah2an artikel ini berguna…</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/2007/04/27/taubatan-nasuha-itu-harus/</i></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-68259598632682799332012-06-27T07:43:00.000+07:002012-06-27T07:43:04.427+07:00Keutamaan Sholat Tahajud<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-S_jW3YYyhRruzPsfil3rhopsqjZ1x2P4i3zBeS97X30uUOaiCjeJxU2WKMQs9EVPd0iKNN1L5HIS5XoYOw1q9lfeK58z_1k0gf9pOff5fFRvfrH7XY8jtZE6kOuWuAOm1fyMHwUQ76s/s1600/gambar-sholat-tahajud.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-S_jW3YYyhRruzPsfil3rhopsqjZ1x2P4i3zBeS97X30uUOaiCjeJxU2WKMQs9EVPd0iKNN1L5HIS5XoYOw1q9lfeK58z_1k0gf9pOff5fFRvfrH7XY8jtZE6kOuWuAOm1fyMHwUQ76s/s200/gambar-sholat-tahajud.jpg" width="154" /></a></div>
shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan
shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau
mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud )
adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan
denganAllah SWT.
<br />
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an :<br />
“ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi
engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.”<br />
(QS : Al-Isro’ : 79)<br />
Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum
turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud
merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .<br />
<a name='more'></a><br />
Sahabat Abdullah bin<br />
Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda :<br />
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan
serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk
Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)<br />
Bersabda Nabi Muhammad SAW :<br />
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )<br />
Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :<br />
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk
melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu
Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada
waktu-waktu yang utama, yaitu :<br />
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )<br />
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )<br />
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 - Subuh )<br />
Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu
adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu
Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat
malam?”<br />
Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW
sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda :<br />
“Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)<br />
Bersabda Rosulullah SAW :<br />
“ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya
seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada
Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap
malam.” ( HR Muslim )<br />
Nabi SAW bersabda lagi :<br />
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia )
ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang
siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang
meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa
meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )<br />
Jumlah Raka’at Shalat Tahajud :<br />
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2
( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas )
raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat
Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua )
rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW
:“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )<br />
Adapun Kaifiat yang diterangkan oleh Sahabat Said Ibnu Yazid,
bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat malam 13 raka’at, sebagai berikut :<br />
1) 2 raka’at shalat Iftitah.<br />
2) 8 raka’at shalat Tahajud.<br />
3) 3 raka’at shalat witir.<br />
Adapun surat yang dibaca dalam shalat Tahajud pada raka’at pertama
setelah surat Al-Fatihah ialah Surat Al-Baqarah ayat 284-286. Sedangkan
pada raka’at kedua setelah membaca surat Al-Fatihah ialah surat Ali
Imron 18-19 dan 26-27. Kalau surat-surat tersebut belum hafal, maka
boleh membaca surat yang lain yang sudah dihafal.Rasulullah SAW bersabda
:<br />
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu
membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada
wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang
bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak,
mukanya<br />
disiram air.” (HR Abu Daud)<br />
Bersabda Nabi SAW :<br />
“Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga<br />
keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)<br />
Keutamaan Shalat Tahajud :<br />
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan<br />
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan
memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”<br />
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :<br />
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.<br />
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.<br />
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh<br />
semua manusia.<br />
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.<br />
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.<br />
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :<br />
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.<br />
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.<br />
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.<br />
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.<br />
(Bahan (materi) di ambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” (Bimbingan Lengkap dan Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad SAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-50410632056805860422012-06-25T22:29:00.001+07:002012-06-26T09:46:04.876+07:00Hari Kiamat menurut Al-Qur’an<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDdpAlSH-V_-U7bvy8K_YYLszG6UT0WQEt5vrybZIBPdrA8LZ-YB63vDPmgK2J_vjU5sF2UCWoHWzvBYf0iyKwiT8snFIheJRbeyfoD87CxgtNrJ4f9FTU_v_cHs5iB09yO8pmrf13Jk/s1600/kiamat1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDdpAlSH-V_-U7bvy8K_YYLszG6UT0WQEt5vrybZIBPdrA8LZ-YB63vDPmgK2J_vjU5sF2UCWoHWzvBYf0iyKwiT8snFIheJRbeyfoD87CxgtNrJ4f9FTU_v_cHs5iB09yO8pmrf13Jk/s200/kiamat1.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali, sementara pembahasan tentang </div>
ya memerlukan waktu dan tempat yang cukup, untuk itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja.<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Kondisi Bumi, Laut dan Gunung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm#_edn1" name="_ednref1" title="">[1]</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kedaaan Langit dan Bintang-bintang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm#_edn2" name="_ednref2" title="">[2]</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jerit Kematian</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan <i>mahabbah</i> (cinta) kepada Allah SWT.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, <i>nusyur </i>segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm#_edn3" name="_ednref3" title="">[3]</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mahkamah Keadilan Ilahi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (<i>mizan</i>) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm#_edn4" name="_ednref4" title="">[4]</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menuju ke Tempat Abadi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, <i>“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” </i>(QS. Al-Hadid:13-15)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm#_edn5" name="_ednref5" title="">[5]</a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Surga</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, <i>sundus</i> dan <i>istabrak</i> (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Neraka </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: <i>“Apakah masih ada tambahan lagi?”.</i> Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari <i>muhl</i> yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur. </div>
<div style="text-align: justify;">
Makanan mereka terbuat dari pohon <i>zakum,</i> yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, <i>“Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah. Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'"</i> (QS. Ghafir: 49-50)</div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT berfirman, <i>“Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, <i>“Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.”</i> (QS. Al-Muddatstsir: 42-46) </div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, <i>“Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'"</i> (QS. Saba': 32)</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, <i>”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku."</i> (QS.Ibrahim:22)</div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka jahim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm" target="_blank"><i>sumber : http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm </i></a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-4034022076623668992012-06-25T14:13:00.000+07:002012-06-25T14:13:01.729+07:00Keutamaan, Manfaat, Rahasia Sholat Dhuha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjQcuyFQ1VATMSWTx13uv9Gx-vGerT0LXU9bcw-BcQsV2WrpAOtTfBSc6G0FZGz5EFthKFAIwn4ulgHlLhkIr9D9Vg9ctrYcdJp1-BOsvVFjTkNo61ZfmgzL_4Idl8EYHYwJZP3Wv2f-k/s1600/sujud-sujud.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjQcuyFQ1VATMSWTx13uv9Gx-vGerT0LXU9bcw-BcQsV2WrpAOtTfBSc6G0FZGz5EFthKFAIwn4ulgHlLhkIr9D9Vg9ctrYcdJp1-BOsvVFjTkNo61ZfmgzL_4Idl8EYHYwJZP3Wv2f-k/s200/sujud-sujud.jpg" width="146" /></a>Keutamaan, Manfaat, Rahasia Sholat Dhuha
: Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan
dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari
berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua
rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.”<br />
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Kekasihku Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam telah berwasiat kepadaku tiga perkara: [1] puasa tiga hari setiap
bulan, [2] dua rakaat shalat Dhuha dan [3] melaksanakan shalat witir
sebelum tidur.”</div>
<a name='more'></a><br />
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan Ad-Darami]<strong> </strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Dari Abud Darda, ia berkata: “Kekasihku
telah berwasiat kepadaku tiga hal. Hendaklah saya tidak pernah
meninggalkan ketiga hal itu selama saya masih hidup: [1] menunaikan
puasa selama tiga hari pada setiap bulan, [2] mengerjakan shalat Dhuha,
dan [3] tidak tidur sebelum menunaikan shalat Witir.”<br />
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-2033"></span>Dari Anas
[bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat,
maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.<br />
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Said [Al-Khudry], ia berkata:
Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat
Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya.
Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakan-akan beliau tidak
pernah mengerjakannya”.<br />
[HR. Turmuzi, hadis hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak
kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan
orang-orang yang bertaubat.”<br />
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Anjuran Shalat Dhuha</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Aisyah, ia berkata: “Saya tidak
pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya.
Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan
meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya. Beliau berbuat seperti
itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu
sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib
(fardhu).”<br />
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami] <span style="color: white;">ditulis di blog fadlie.web.id</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan:<br />
Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama
Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9
(sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum
gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah
mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam di rumah istri beliau yang lain.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat
orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu
siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui
bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih
utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada
waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat
panasnya matahari”.<br />
[HR. Muslim]</div>
<div style="text-align: justify;">
Penjelasan:<br />
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan
pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari
yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi dari rincian penjelasan diatas
dapat disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah
Antara jam 08:00 ~ 11:00</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Jumlah Rakaat Shalat Dhuha</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
>> 4 RAKAAT<br />
Dari Mu’dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: “Berapa jumlah rakaat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat
Dhuha?”<br />
Aisyah menjawab: “Empat rakaat dan beliau menambah bilangan rakaatnya sebanyak yang beliau suka.”<br />
[HR. Muslim dan Ibnu Majah]</div>
<div style="text-align: justify;">
>> 12 RAKAAT<br />
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas)
rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.<br />
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
>> 8 RAKAAT<br />
Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: “Saya berjunjung kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Fathu (Penaklukan)
Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai
busana oleh Fathimah putri beliau”.<br />
Ummu Hani berkata: “Maka kemudian aku mengucapkan salam”. Rasulullah pun
bersabda: “Siapakah itu?” Saya menjawab: “Ummu Hani binti Abu Thalib”.
Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai Ummu Hani”.<br />
Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8 (delapan) rakaat
dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu Hani)
berkata: “Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa
dia boleh membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni
fulan Ibnu Hubairah”.<br />
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya
kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani”.<br />
Ummu Hani juga berkata: “Hal itu (Rasulullah shalat) terjadi pada waktu Dhuha.”<br />
[HR. Muslim]</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tata Cara Shalat Dhuha</strong></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1
salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat
sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.</li>
<li>Membaca surah Al-Fatihah</li>
<li>Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup
dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.</li>
<li>Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.</li>
<li>Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.</li>
<li>Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib,
hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan
sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<em>catatan :<br />
>> Sebagaimana shalat sunat lainnya, Dhuha dikerjakan dengan 2
rakaat 2 rakaat, artinya pada setiap 2 rakaat harus diakhiri dengan 1
kali salam.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>>> Adapun surah-surah yang
dibaca itu tidak ada hadis yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad
belaka, kecuali membaca Qulya dan Qulhu adalah sunnah Rasulullah, tetapi
bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajr. Kita tidak dibatasi
membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an
adalah kebaikan.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>>> Doa pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan. </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>>> Doa yang terkenal dalam
mazhab Syafi’i ada pada slide selanjutnya. Selain doa itu kita boleh
membaca doa yang kita sukai. Namun karena ada aturan mazhab, maka
hendaklah kita jangan melupakan agar memulai doa itu dengan menyebut
nama ALLAH, memuji syukur kepada-NYA dan kemudian bershalawat kepada
Nabi Muhammad SAW.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Do’a Sesudah Shalat Dhuha</strong><br />
<img alt="doa sholat dhuha" class="aligncenter" src="http://ldkfkui.files.wordpress.com/2009/12/doa-sholat-dhuha.jpg" title="Rahasia Sholat Dhuha" /><br />
ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘ADHUHAA ‘UKA – WAL BAHAA ‘ABAHAA ‘UKA – WAL
JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA – WAL QUDRATA QUDRATUKA – WAL
‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.<br />
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL
ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA
HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA
‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA.<br />
AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Artinya:</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha
itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan adalah kecantikan-MU – dan
keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan adalah kekuatan-MU – dan
kekuasaan adalah kekuasaan-MU – dan perlindungan itu adalah
perlindungan-MU.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih
diatas langit, maka turunkanlah – Dan jikalau ada didalam bumi maka
keluarkanlah – dan jikalau sukar maka mudahkanlah – dan jika haram maka
sucikanlah – dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah dengan berkat waktu
Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU.<br />
</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Sumber: http://alkisah.web.id/2010/03/rahasia-sholat-dhuha.html</em></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8813861339197409602.post-75380859943242354392012-06-25T12:49:00.000+07:002012-06-25T12:49:46.358+07:00Keutamaan Sholat 5 Waktu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5j_a3-8oQTdPMgAkyBInKWBgXUKYVR6l5sjOmaBvHJYU5e4XS5nle70hzp_B38g2O7Ufw1H-GV7zHkbdtIN-Kz6769qg3S43yFMj2xfHREX8aj3YXG-PXAR2DhiqcRnPID776m6MkwI/s1600/sholat1.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq5j_a3-8oQTdPMgAkyBInKWBgXUKYVR6l5sjOmaBvHJYU5e4XS5nle70hzp_B38g2O7Ufw1H-GV7zHkbdtIN-Kz6769qg3S43yFMj2xfHREX8aj3YXG-PXAR2DhiqcRnPID776m6MkwI/s200/sholat1.jpeg" width="200" /></a></div>Rasulullah bersabda :"Barang siapa menjaga sholat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan 5 kemuliaan:<br />
1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya<br />
2. Allah hilangkan siksa kubur darinya<br />
3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya<br />
4. Dia akan melewati jembatan bagaikan kilat<br />
5. Akan masuk surga tanpa hisab<br />
Dan barangsiapa yang menyepelekan sholat. niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan:<br />
<a name='more'></a><br />
1. Enam siksa didunia<br />
2. Tiga siksaan ketika mati<br />
3. Tiga siksaan di liang kubur<br />
4. Tiga siksaan di akhirat<br />
Siksa di dunia antara lain :<br />
1. Di cabut keberkahan umurnya<br />
2. Di hapus tanda orang saleh di wajahnya<br />
3. Tidak mendapatkan pahala dari setiap amal yang dikerjakannya<br />
4. Tidak diterima do'anya<br />
5. Tidak termasuk bagian dari do'a orang-orang saleh<br />
6. Keluar ruhnya tanpa membawa iman<br />
Siksa ketika mati antara lain :<br />
1. Mati dalam keadaan hina<br />
2. Mati dalam keadaan lapar<br />
3. Mati dalam keadaan haus, yang bilamana diberikan air sebanyak air laut tak akan menghilangkan dahaganya<br />
Siksa di liang kubur :<br />
1. Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga saling bersilang tulang rusuknya<br />
2. Tubuhnya dipanggang di atas bara api siang dan malam<br />
3. Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Syuja'ul aqro yang akan menyiksanya.<br />
Siksa di akhirat antara lain :<br />
1. Ketika langit terbuka, malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai yang panjangnya tujuh hasta,rantai itu digantungkan di lehernya dan dimasukan ke dalam mulutnya sampai keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan " Ini adalah balasan bagi orang yang menyepelekan perintah Allah".<br />
2. Allah tidak akan memandang wajahnya dengan pandangan kasih sayangNya<br />
3. Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa yang pedih.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/humanities/2005309-keutamaan-sholat-waktu/#ixzz1ymVRchcb" style="color: #003399;">http://id.shvoong.com/humanities/2005309-keutamaan-sholat-waktu/#ixzz1ymVRchcb</a></div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08682983417293629531noreply@blogger.com0